Teknologi Informasi Untuk Pendidikan Agama Kristen
- Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham
- Jun 8, 2021
- 5 min read
Updated: Sep 14, 2021
1. Perkembangan Teknologi Informasi
Manusia diciptakan oleh Allah bukan hanya sebagai makhluk individual tapi juga mahluk sosial. Di samping sandang, pangan, dan papan sebagai kebutuhan utamanya, maka sebagai mahluk sosial manusia juga membutuhkan komunikasi dengan sesamanya. Itulah sebabnya maka manusia mencari dan menciptakan sistem serta alat untuk saling berhubungan, mulai dari melukis bentuk (menggambar) di dinding gua, isyarat tangan, isyarat asap, isyarat bunyi, huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan cara komunikasi yang lebih canggih seperti menggunakan telepon dan internet. Teknologi Informasi (selanjutnya disingkat TI) sampai dengan saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan TI, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Salah satu peralatan penting di bidang teknologi informasi ini adalah komputer. Setiap mesin yang mampu menerima data, memproses data, menyimpan data, dan menghasilkan bentuk keluaran berupa teks, gambar, simbol, angka dan suara dapat dikategorikan sebagai komputer. Dan salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi yang berkaitan erat dengan komputer adalah internet. Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran komputer di seluruh dunia. Dimulai pada pertengahan tahun 1970’an pada masa perang dingin dan mencapai puncaknya pada tahun 1994, ketika interface grafis dan konten/isi dari jaringan tersebut diciptakan dan diperuntukan kepada masyarakat umum sehingga dapat dipergunakan secara lebih mudah. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi. Dari segi ekonomi, internet merupakan sebuah jawaban yang sangat efisien, efektif dan relatif murah jika dibandingkan dengan hasil yang akan didapat. Sejak diperkenalkannya kepada dunia pada tahun 1972-1973, penggunaan internet pun meluas tidak hanya pada kalangan khusus saja (militer pada saat itu). Seiring dengan perkembangannya, orang-orang yang memanfaatkan Internet membuat sebuah sistem yang memudahkan peng-akses-an internet oleh masyarakat luas. Sistem ini juga memungkinkan adanya peluang bisnis dalam bidang ini. Hal ini ditandai dengan didirikannya provider (penyedia layanan) internet sampai warnet (warung internet). TI adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, untuk menghasilkan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Perkembangan TI dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi TI adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan TI memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
2. Peran Teknologi Informasi di Bidang Pendidikan
Dalam kehidupan kita di masa mendatang, sektor TI dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu di antaranya adalah di bidang pendidikan (e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Society)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Melihat perkembangan TI, kecenderungan dunia pendidikan khususnya di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut:
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan dalam sebuah jaringan.
Perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
Perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan akan lebih banyak digunakan.
Makin diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai TI khususnya yang dapat diaplikasikan di bidang pendidikan.
Perkembangan TI dalam bidang pendidikan seperti yang telah dibahas di atas, memungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chattroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi didukung dengan metode pembayaran online.
3. Peran Teknologi Informasi di Bidang Agama
Kemajuan TI ternyata tidak hanya mempengaruhi bidang pendidikan, tapi juga berdampak dalam bidang penyebaran kepercayaan/agama. Teknologi telekomunikasi dan informasi telah memunculkan revolusi yang sangat besar pengaruhnya dalam berkehidupan di masyarakat, dimana informasi dapat diakses kapan dan dimanapun tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Menurut Arief Mawanto (Universitas Sultan Agung Semarang), “Adanya komunikasi dengan internet menimbulkan suatu pola dakwah yang universal, yang memungkinkan dakwah dapat disebarkan tanpa adanya batasan wilayah, ruang dan waktu sehingga cakupan dakwah akan semakin luas dan pola berkembang secara dinamis karena tuntutan manusia modern akan informasi yang selalu up to date”. Dr. Kun Wardhana Abiyoto, ketua Muslim Information Technology Association (MIFTA) menyatakan, “Tidak bisa ditawar-tawar lagi, umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi. Dari sisi dakwah, kekuatan internet sangat potensial untuk dimanfaatkan”. Walaupun sejauh ini belum ada penelitian mengenai efektivitas pemanfaatan internet bagi kepentingan penyebaran agama, tapi yang pasti banyak kalangan akademisi telah memanfaatkan sarana internet secara optimal bagi pengembangan agama. Hal tersebut misalnya ditandai dengan banyak bermunculan situs baru bernuansakan agama tertentu. Penyebaran agama melalui internet memang efektif karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi agama bisa disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet, dapat menjangkau siapapun dan di manapun asalkan yang bersangkutan mengakses internet. Perlu diakui bahwa sebagian besar umat beragama belum secara optimal memanfaatkan TI seperti internet karena penyebaran agama melalui TI sangat membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Meski internet mudah mengirimkan informasi antar negara, tapi tergantung adanya infrastruktur di daerah tersebut. Karena itu pembangunan infrastruktur TI perlu ditingkatkan.
Comments